Aqidah merupakan fondasi utama dalam Islam, yang mana kita sebagai makhluk ciptaan Allah mestinya mengakui bahwa Allah Ta'ala adalah satu-satunya ilah atau sesembahan yang patut diibadahi, yang menciptakan, yang memberikan rezeki, dan yang memberikan pertolongan.
Namun, sungguh hari ini kita dapati begitu banyak saudara kita yg masih percaya dengan berbagai khurafat, mitos-mitos dan cerita-cerita tahayul, semua itu karena mereka malas belajar agama tentang tauhid dan aqidah yg benar, dan mereka masih terlalu percaya dengan ajaran nenek moyang, kebiasaan adat setempat dan ajaran yg tidak bersumber dari kebenaran syariat islam.
Padahal kita bisa jadi terjerumus dalam perbuatan syirik karena kita tidak tahu bahwa perbuatan itu termasuk sebuah kesyirikan. Beberapa perbuatan yang termasuk syirik seperti menaruh sejajen di tempat keramat ataupun kuburan, mempercayai zodiak atau ramalan, mempercayai angka sial, datang ke dukun, dan sebagainya.
Syirik termasuk salah satu dosa besar yang tidak diampuni oleh Allah, apalagi jika pelakunya tidak sempat taubat yang sungguh-sungguh sebelum ajalnya datang, pelaku dosa syirik akan diharamkan masuk surga oleh Allah, sebagaimana yang tertulis di surat Al-Ma'idah ayat 72:
مَنْ يُّشْرِكْ بِا للّٰهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّٰهُ عَلَيْهِ الْجَـنَّةَ وَمَأْوٰٮهُ النَّا رُ ۗ وَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ
"Barangsiapa menyekutukan Allah maka sungguh Allah mengharamkan surga atasnya dan tempat kembalinya adalah neraka." (QS. Al-Ma'idah/5:72)
Selain itu pelaku dosa syirik juga terancam dihapuskan amal-amal kebaikan yang telah dia perbuat semasa hidupnya, sungguh ngeri bukan, sudah capek-capek berbuat baik masih bisa terhapus hanya karena dosa syirik, hal ini sesuai dengan firman Allah pada surat Al-An'am ayat 88:
وَلَوْ اَشْرَكُوْا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَّا كَا نُوْا يَعْمَلُوْنَ
"Sekiranya mereka menyekutukan Allah tentu hapuslah apa yang dahulu mereka kerjakan." (QS. Al-An'am/6:88)
Dosa kesyirikan tingkat bahayanya yang sangat besar itu bisa dipahami dari sabda Nabi yang mengungkapkan bahwa ini adalah hal yang paling beliau khawatirkan pada umat Islam sepeninggalnya.
"Yang paling aku khawatirkan pada kalian adalah syirik kecil." (HR. Ahmad)
Karena itu pentingnya setiap seorang muslim untuk belajar agama tentang tauhid dan aqidah yg benar, karena kedudukan tauhid dan aqidah yg benar adalah merupakan landasan tegaknya agama islam dan karena Allah menciptakan kita untuk mentauhidkan-Nya. Dalam ayat disebutkan,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56).
Kata para ulama, maksud beribadah kepada Allah adalah mentauhidkan Allah, berarti hanya beribadah kepada Allah semata, tidak boleh Allah disekutukan.
As-Sudi rahimahullah mengatakan bahwa ibadah itu ada yang bermanfaat dan ada yang tidak bermanfaat. Orang-orang musyrik mengenal Allah, tetapi tidak bermanfaat karena mereka masih menyekutukan Allah atau berbuat syirik. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 7:38)
Tujuan mempelajari ilmu tauhid adalah mengenal Allah dan rasul-Nya dengan dalil dalil yang pasti, dan menetapkan sesuatu yang wajib bagi Allah sifat-sifat yang sempurna; dan menyucikan Allah dari sifat-sifat kekurangan yang dimiliki makhluk, serta dan membenarkan risalah seluruh rasul-rasul-Nya. Dengan ilmu Tauhid kita terhindar dari pengaruh aqidah-aqidah yang menyeleweng dari kebenaran.
Semoga hal ini menjadi perhatian kita semua dan semoga Allah Ta'ala memberikan kita taufiq dan hidayah untuk belajar agama dan tetap berpegang teguh di atas tauhid dan aqidah yg benar, sehingga kita dapat terhindar dan meninggalkan dari segala bentuk kesyirikan.
Oleh: Dzul Fahma Nafii'ah
0 Komentar