Inflasi merupakan suatu keadaan ekonomi suatu negara dimana harga barang-barang dan jasa secara hampir bersamaan mengalami kenaikan secara terus-menerus dan dalam jangka waktu yang Panjang. Inflasi dapat terjadi karena jumlah uang yang beredar di masyarakat bertambah banyak biasanya ada kondisi tertentu di mana pemerintah terpaksa mencetak uang baru, jika situasi ini terjadi biasanya harga barang akan ikut meningkat sesuai dengan meningkatnya uang yang beredar dalam masyarakat.
Jika kita flashback tahun 1998 inflasi yang terjadi sangat mengerikan dan cukup membuat beberapa badan usaha gulung tikar, ternyata kondisi suatu negara dapat berpengaruh terhadap nilai inflasi. Semakin keruh kondisi suatu negara maka semakin meningkat nilai inflasi mungkin dikarenakan susahnya barang-barang impor untuk masuk sehingga mempengaruhi produksi barang dan jasa.
Faktor yang dapat menyebabkan terjadi inflasi ada bermacam-macam bisa dari pengaruh eksternal maupun internal. Contohnya dari faktor eksternal ekonomi global dapat memberi pengaruh ke ekonomi domestik seperti penguatan mata uang negara maju yang mempengaruhi kelemahan nilai tukar ke negara berkembang termasuk Indonesia. Hal tersebut bisa mempengaruhi biaya impor dan mengakibatkan meningkatnya biaya produksi di dalam negeri. Sedangkan dari faktor internal inflasi dapat dipengaruhi oleh permintaan yang meningkat akibat kondisi perekonomian dalam negeri. Kenaikan harga yang ditetapkan oleh pemerintah juga bisa menjadi salah satu pemicu. Misalnya penetapan kenaikan harga BBM yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi biaya produksi dan distribusi secara umum.
Ada inflasi yang disebabkan oleh faktor kejutan seperti pengaruh dari faktor cuaca yang tidak menentu seperti bencana alam maupun gangguan lainnya yang dapat menghambat laju distribusi barang dan jasa, hal ini biasanya terjadi kepada barang-barang yang memiliki kerentanan yang tinggi seperti bahan pangan.
Inflasi masih bisa diatasi dengan beberapa cara yang pertama dengan meminimalisir biaya yang tidak mempengaruhi jumlah barang dan jasa yang akan dijual, misal biaya administrasi, biaya penyimpanan biaya pemasaran dan lain sebagainya, dengan meminimalisir biaya-biaya tersebut dapat menekan uang keluar namun kegiatan operasional masih bisa tetap berjalan.
Yang kedua, menaikkan harga jual, untuk keberlangsungan kegiatan operasional perusahaan harus menaikkan harga jual setidaknya setara dengan naiknya inflasi.
Ketiga, melakukan investasi saat keadaan ekonomi masih stabil. nilai investasi akan mengikuti keadaan perekonomian di Indonesia. Jika terjadi inflasi perusahaan masih bisa survive dengan hasil dari investasi tadi. jenis investasi bisa berupa saham atau surat berharga lainnya serta berupa properti namun lebih disarankan investasi yang memiliki suku bunga tetap, sehingga tidak mempengaruhi nilai saat terjadi inflasi.
Dalam konteks inflasi ini ga cuma Indonesia doang yang mengalami inflasi, negara-negara lainnya juga ngalamin inflasi Dan bisa dibilang, femonena inflasi ini wajar dan umum terjadi. Bahkan, di negara-negara yang maju dari segi ekonominya misal Amerika, Jepang, dan lain- lain juga mengalami inflasi.
Sebenarnya pemerintah bisa melakukan tiga kebijakan fiskal untuk mengatasi inflasi, yaitu dengan mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah, menaikkan pajak, serta melakukan pinjaman.
Oleh: Itsna Aufa A
Referensi:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6026684/arti-inflasi-penyebab-jenis-dampak-contoh-dan-cara-mengatasinya.
0 Komentar