Ekonomi Syariah VS Ekonomi Konvensional: Mana yang lebih Adil dan Stabil?



Dalam dunia ekonomi modern, dua sistem utama yang sering dibandingkan yaitu ekonomi syariah dan ekonomi konvensional. Keduanya memiliki prinsip, mekanisme, serta tujuan yang berbeda mengatur aktivitas ekonomi. Namun, mana yang lebih unggul? Mari kita telaah lebih dalam.

Prinsip Dasar : 

Ekonomi Syariah

-       Berlandaskan pada hukum Islam yang tertuang dalam Al-Qur’an dan Hadist :

·       Mengedepankan keadilan dan keseimbangan dalam transaksi

·     Menghindari unsur riba (bunga), Gharar (ketidakjelasan), dan Maysir (spekulasi berlebihan)

·        Mendorong konsep berbagi risiko dan keuntungan dalam transaksi bisnis.

 

Ø  Ekonomi Konvensional

·         Berorientasi pada kapitalisme dan pasar bebas.

·         Bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan dengan efisiensi sumber daya.

·         Menerapkan sistem bunga sebagai bagian dari mekanisme kredit dan investasi


Perbandingan dalam praktik

1.    Sistem Perbankan :

Bank Syariah : Berdasarkan sistem bagi hasil (margin keuntungan & fee), Profit dan falah oriented, hanya bertransaksi pada usaha yang halal.

Bank Konvensional : Berdasarkan unsur bunga, besaran bunga tetap, profit oriented, pola hubungan bank dan nasabah Debitur-Kreditur.

 

2.    Instrumen Investasi :

Investasi Syariah : Hanya berinvestasi pada sektor yang halal (tidak melanggar prinsip Islam.

Investasi Konvensional : Tidak ada batasan pada sektor investasi

 

Keunggulan Bank Syariah

  1. Bebas Riba: Bank syariah tidak mengenakan bunga (riba) pada transaksi, sesuai dengan prinsip syariah.
  2. Sistem Bagi Hasil: Keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan awal antara bank dan nasabah, yang dikenal sebagai mudharabah.
  3. Pengelolaan Dana Sesuai Syariat: Dana nasabah diinvestasikan hanya pada bisnis yang halal dan sesuai dengan prinsip syariah.
  4. Pengawasan Ketat: Diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), memastikan kepatuhan terhadap prinsip syariah.

Tantangan Bank Syariah

  1. Keterbatasan Produk: Pilihan produk dan layanan mungkin lebih terbatas dibandingkan bank konvensional.
  2. Kurangnya Literasi Keuangan Syariah: Banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memahami konsep dan manfaat perbankan syariah.
  3. Persaingan dengan Bank Konvensional: Bank syariah harus bersaing dengan bank konvensional yang sudah lebih mapan dan memiliki jaringan yang lebih luas.

 

Keunggulan Bank Konvensional

  1. Jaringan Luas: Bank konvensional memiliki jaringan cabang yang luas, memudahkan akses nasabah.
  2. Beragam Produk dan Layanan: Menawarkan berbagai produk keuangan seperti tabungan, deposito, pinjaman, kartu kredit, dan investasi.
  3. Keamanan yang Terjamin: Diawasi oleh OJK dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), memberikan rasa aman kepada nasabah.

Tantangan Bank Konvensional

  1. Biaya yang Tinggi: Bank konvensional sering mengenakan biaya administrasi dan transaksi yang lebih tinggi.
  2. Proses yang Lambat: Proses perbankan konvensional cenderung lebih lambat dibandingkan dengan bank digital.
  3. Persaingan dengan Fintech: Bank konvensional harus bersaing dengan perusahaan fintech yang menawarkan solusi finansial yang lebih efisien.

 

Kesimpulan

Baik ekonomi syariah maupun ekonomi konvensional memiliki kelebihan dan tantangannya masing-masing. Ekonomi syariah hadir sebagai alternatif yang lebih etis dan berkeadilan, sedangkan ekonomi konvensional unggul dalam fleksibilitas dan kecepatan adaptasi terhadap pasar. Pilihan terbaik tentu bergantung pada perspektif dan kebutuhan individu maupun negara.

 

Bagaimana menurut kalian? Apakah ekonomi syariah mampu menjadi sistem ekonomi masa depan yang lebih stabil dan berkeadilan?


Penulis : Annisa’ Nur Azizah

Daftar Pustaka

https://www.kompasiana.com/famelaaudia6750/67aaaba0ed64150a20130467/ekonomi-syariah-vs-ekonomi-konvensional-mana-yang-lebih-adil-dan-stabil?page=3&page_images=1

Posting Komentar

0 Komentar