Dalam perbandingan antara keuangan publik Islam dan keuangan publik konvensional, terlihat bahwa keuangan publik Islam menawarkan suatu paradigma yang memadukan pertumbuhan ekonomi dengan prinsip-prinsip etika. Fokus utama keuangan publik Islam adalah keberlanjutan dan keadilan ekonomi, yang dapat memberikan dampak positif dalam jangka panjang. Sistem keuangan publik konvensional, meskipun efektif dalam memicu pertumbuhan ekonomi, sering menghadapi tantangan terkait ketidaksetaraan ekonomi dan dampak lingkungan.
Keuangan publik Islam menonjol dengan larangan riba dan penekanan pada investasi berkelanjutan. Prinsip-prinsip ini membentuk fondasi ekonomi yang lebih adil dan ramah lingkungan. Namun, perbandingan ini juga mengungkapkan beberapa hambatan, seperti kurangnya harmonisasi antara sistem keuangan syariah dan konvensional, serta perluasan pemahaman masyarakat terhadap prinsip-prinsip tersebut. Keberlanjutan keuangan publik Islam juga bergantung pada inovasi instrumen keuangan syariah yang terus berkembang.
Secara keseluruhan, keuangan publik Islam dan keuangan publik konvensional memiliki kelebihan dan tantangan masing-masing. Penting untuk dicatat bahwa keberhasilan salah satu sistem ini tidak harus bersifat eksklusif, dan keduanya dapat saling melengkapi. Negara-negara yang mampu mengintegrasikan elemen-elemen positif dari kedua sistem ini memiliki potensi untuk menciptakan model keuangan yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan adil.
Penulis: Ismi Azizah F
0 Komentar